Senin, 13 Juni 2011

Keamanan dan Kenyamanan Teknologi Informatika

Seorang teman kebingungan, laptopnya akhir akhir ini kerjanya terasa sangat lambat, baik itu untuk menelusuri daring atau hanya sekedar membuka suatu berkas di dokumennya. Laptopnya bekerja seolah beringsut bukannya berlari sebagaimana yang diinginkan. Tidak ada virus yang terdeteksi oleh aplikasi antivirus. Hal ini terasa sejak seminggu yang lalu ketika baru kembali ke kantor pusat, ketika balik dari lapangan. Dan ia tidak menambahkan satu piranti lunak aplikasi ke dalam laptop yang mungkin dapat mengganggu kinerja laptop tersebut.

Temannya yang lain menyarankan membuka atau menjalankan fasilitas dari sistem operasi yang berfungsi memeriksa serta mengamati kerja processor, memory dan hubungan jaringan di laptopnya. Mulai disadari ada kejanggalan ketika laptopnya dibiarkan dalam keadaan diam, ternyata lampu indikator harddisknya menyala pertanda bahwa mesin sedang bekerja keras. Padahal ia tidak sedang menjalankan satu pun piranti lunak aplikasi. Ia takut untuk melapor ke bagian teknis, cemas kalau ternyata laptopnya bermasalah pada perangkat kerasnya, soalnya sudah 2 kali ia ganti laptop karena rusak.

Kebingungan mencapai puncaknya ketika membuka "task manager", ternyata memory bekerja dengan luar biasa keras, jaringan seolah sibuk melakukan pertukaran data dari dan ke laptopnya.

"Ada seseorang yang menyadap data laptopmu". Begitu kata temannya.

Setelah di telusuri, beberapa hari kemudian diketahui bahwa ada teknisi yang menyalin data dari laptopnya. Data yang disalin anehnya hanya berkas film blue alias film porno. Sang teknisi sudah hafal kebiasaan, jika ada laptop yang baru pulang dari lapangan, pasti banyak "oleh oleh" data seperti itu yang bersarang di dalamnya. Dengan alasan menyelamatkan aset perusahaan dengan semena mena menyalin tanpa permisi.

Kalau ada laptop atau komputer di jaringan kantor yang tiba tiba kerjanya lambat tanpa sebab; indikator harddisk menyala dengan giatnya dan mesin terasa cepat panas walaupun komputer sedang tidak dipergunakan untuk menjalankan suatu aplikasi; dan lalu lintas jaringan seolah olah penuh, berkemungkinan besar sedang terjadi proses penyadapan pada laptop atau komputer itu. Bisa jadi sang teknisi iseng sedang beraksi.

Isu utama dalam dunia teknologi informasi adalah keamanan dan kenyamanan. Kenyamanan lebih pada kemudahan membuka, mengambil serta mengolah data. Sedangkan keamanan berkaitan dengan kerahasiaan data dari pihak yang tidak berkepentingan atau tidak dikehendaki serta terjaganya keutuhan data tersebut. Dua hal ini ibarat dua sisi koin yang saling bertolak belakang. Kuat pada satu sisi akan melemahkan sisi yang lain.

Terdapat mekanisma proteksi layaknya kartu pos yang tidak dapat dibaca oleh yang tidak berwenang, hanya oleh alamat yang dituju. Dikenal istilah kriptografi, suatu ilmu pengetahuan dan seni menjaga data atau pesan agar tetap aman. Arus teknologi informasi dan komunikasi yang menggiurkan tidak dapat dibendung, masalahnya adalah adu pintar dalam mendapatkan informasi dan melindungi data dari pihak yang tidak berkepentingan.

Pengiriman data elektronik melalui perangkat genggam telah mengubah cara berkomunikasi menjadi lebih efektif dan efisien. Berkomunikasi melalui medium elektronik, medium yang digunakan oleh publik, sebenarnya memiliki lubang kerawanan. Pertukaran informasi bisa dimaknai sebagai membuka pintu tertentu untuk pihak tertentu agar data dan informasi tertentu dapat lewat. Teknologi penerobosan dan penyadapan telepon genggam memang belum seriuh dan semarak penyadapan jaringan daring (internet) . Tapi yang pasti, prinsip kerja jaringan komunikasinya adalah sama, hanya belum banyak yang menguasai teknologinya.

Telepon genggam nilainya beberapa tetapi data yang terkandung di dalamnya nilainya, banyak! Karena berarti kehilangan sejumlah nomer kontak orang yang biasa dihubungi, kehilangan identitas diri berupa nomor yang terkandung dalam SIM Card . Belum lagi kecemasan yang selalu menghantui jika terdapat data rahasia atau paling pribadi yang tersimpan dalam telepon tenggam yang hilang, rasa takut menjadi selebriti mendadak.

Terjadinya pencurian komputer pada suatu instansi dapat membuat panik seluruh departemen karena raibnya perangkat keras itu berarti dapat juga diikuti hilangnya data dan informasi hasil kerja bertahun tahun. Jika semua data itu memiliki cadangan namun bersifat rahasia, maka yang ditakutkan adalah berubahnya status "rahasia perusahaaan" menjadi "rahasia umum".

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memposisikan piranti keras seolah hanya sebagai alat pendukung kemudahan untuk mendapatkan serta mengolah data dan informasi. Teknologi informasi dan komunikasi menjadikan data dan informasi memegang peran utama, sesuatu bahan dagangan yang umum untuk diperjualbelikan. Bahkan menjadi acuan penggerak perekonomian. Karena apa yang tersimpan di Bank sejatinya lebih berupa angka angka neraca keseimbangan dan bukti kepercayaan (trust), bukan barang nyata berupa uang kertas bergepok gepok atau koin berkarung karung.


Ada cara konvensional agar data dalam perangkat komputer atau laptop atau perangkat elektronik terjamin aman. Tidak sembarang orang dapat melihatnya, hanya yang dikehendaki yang boleh membukanya, hanya diizinkan yang boleh menyalinnya. Namun umumnya orang enggan repot repot menempuh cara aman seperti berikut:

1. Laptop atau PC disimpan di dalam peti brankas yang anti dengan hubungan jaringan kabel atau nirkabel ke komputer lain (alias tidak gaul)

2. Jika data tersebut dibutuhkan, brankas dibuka.

3. Laptop dinyalakan dan data disalin ke dalam disket. Karena kapasitasnya kecil dan pabriknya mungkin sudah tidak ada lagi, makanya untuk ilustrasi disini digunakan yang namanya "flash disk".

4. Setelah penyalinan selesai, laptop dimatikan dan brankas dikunci kembali. "Flash disk" dibawa, agar cepat berlari lari sampai keringatan, ke tempat yang dituju.

5. Data dalam "flash disk" dibuka kembali di komputer di tempat tujuan yang berada di ruangan lain.

6. Ternyata ketika data ingin dibuka di komputer tujuan, "flash disk" tidak bisa dibaca alias "error" atau ada virus yang tidak ramah dengan lingkungan.

7. Langkah langkah proses pertukaran data dari awal harus dinikmati kembali, atau dengan menggunakan "flash disk" lain. Memang repot tapi yang penting, aman........