Kamis, 07 April 2011

Makanan dan Obat

Sekitar 20 abad yang lalu Eyang Hipocrates konon pernah berujar:
" Jadikanlah makanan sebagai obatmu dan jadikan obat sebagai makananmu."


Kalimat di atas dipegang teguh oleh Gus Arya. Apabila stress, beban pekerjaan meningkat, nafsu makan bertambah, dan bobot tubuh beliau juga ikut melonjak. Bahkan bisa
naik sekitar 30 kg dari rata rata tubuhnya yang 100 kg. Kalau sudah demikian, biasanya ujung ujungnya beliau akan sering bolos kerja dengan keluhan: "Loro kabeh awakku..."



Mengenai obat sebagai makanan, Gus Arya juga termasuk gandrung dengan suplemen kesehatan dan obat alternatif. Berbagai jenis suplemen dibeli dalam jumlah besar, sebagian besar yang tidak habis akan menjadi barang koleksinya. Walaupun sebagian besar tidak sempat diminum namun telah mampu memberikan efek sehat bagi badannya. Mungkin badannya menjadi sehat karena hatinya telah tentram hanya dengan memilikinya. Penyakit penyakit gawat dan kritis yang konon dapat disembuhkan oleh obat dan suplemen alternatif koleksi beliau umumnya adalah yang sulit disembuhkan di rumah sakit. Kalaupun penyakit gawat itu dapat diobati di rumah sakit ibaratnya hanya menunda kematian beberapa saat belaka.

Khasiat yang tertulis dari koleksi milik Gus Arya, sungguh luar biasa, bahkan sepertinya orang mati juga bisa hidup lagi jika diminumkan obat dan suplemen itu. Anehnya walaupun berbobot diatas 1 kwintal, waktu kecelakaan motor kemarin kebetulan diukur kadar gula darahnya, ternyata normal. Tidak sia sia ternyata kegemarannya terhadap obat obatan alternatif. Mungkin itulah fungsinya semua racun diadu di dalam tubuhnya, dan tidak ada pemenang dalam pertarungan semua racun tersebut. Obat obatan, suplemen, dan zat zat berbahaya dari makanan semuanya binasa dalam darahnya. Memang benar kata kata Eyang Hipocrates.