Pada awal tahun ini temanku berkali kali memantau rekening tabungannya melalui internet. Mungkin berharap keberuntungan, mendapatkan duit jatuh dari langit akibat "kesalahan" komputer bank tersebut. Mungkin karena sukses berperan sebagai duafa sejati dalam kehidupan ini dan mengharap dapat transferan dari teman yang kaya yang telah ditemuinya pada malam tahun baru kemarin. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.
Awalnya dia sempat kaget dan senang. Tapi setelah impiannya disinkronkan dengan dunia nyata maka kekagetan itupun lenyap. Setelah berdamai dengan realita standar satuan penulisan nominal, maka kekagetan itupun sirna, yang tersisa hanyalah rasa iba bagi yang melihatnya.
"Saldo akhir Rp. 95,500.36" Inilah yang tertera dalam rekeningnya.
Perlu waktu sejenak untuknya menyadari berapa sebenarnya nilai real yang dimaksud. Beberapa waktu untuk mengubah dari keceriaan menjadi tarikan nafas kegetiran.
Angka 95,500.36 kalau menurut pemakaian sehari hari biasanya menjadi sembilan puluh lima koma 5. Sebenarnya seperti apa penulisan standar numerik keuangan di Indonesia? Ada yang punya pengetahuan tentang ini?
"Alangkah bahagianya jika tanda koma dan titik itu agak lebih ke kanan lagi. Digeser 3 langkah saja." Demikian keluhnya, setelah setiap hari selama seminggu memelototin rekeningnya.
Hingga sampailah ia pada suatu hipotesa yang muncul sebagai rasa putus asa.
"Kemiskinan itu sepertinya bawaan dari gen." Katanya membuka hipotesisnya.
"Perlu beberapa turunan untuk menghilangkannya."
"Menurutku, ada 2 metoda untuk mengobatinya." Timpalku membahas hipotesisnya, hitung hitung sebagai penghibur kegetiran hidupnya.
"Metoda yang pertama adalah dengan cara alami. Evolusi perbaikan turunan. Gen resesive akan hilang dengan metoda perkawinan. Menurut Gus Kur, ini disebut teori lubang. Keluar dari lubang yang tepat atau terlahir kaya, atau masuk ke lubang yang tepat atau menikah dengan anak orang kaya."
"Sedangkan cara yang kedua tergolong ekstrim, namanya proses pembasmian gen miskin. Metoda pengobatan yang tidak alami. Terapi nuklir untuk menghilangkan gen gen miskin yang berfungsi mengubah takdir miskin menjadi kaya."