Dalam ilmu fisika istilah momentum ada dua jenis yaitu momentum linier dan momentum sudut. Agar fisika menjadi bersifat ramah lingkungan, dalam pembahasan ini kita hanya bermain dengan momentum linier, dan selanjutnya kita sebut momentum saja.
Momentum suatu benda berhubungan dengan massa dan kecepatan benda tersebut. Momentum adalah hasil perkalian antara massa dan kecepatan yang dimiliki sebuah sistem. Semakin besar kecepatan atau massa suatu benda semakin besar juga momentum yang dikandung benda tersebut. Jadi walaupun seorang berbadan gendut, momentum orang tersebut adalah nol apabila dia diam alias tidak bergerak.
Perubahan momentum dalam suatu selang waktu dikenal sebagai gaya (Force), suatu besaran yang menjadi manifestasi dari energi. Jika dalam suatu selang waktu, massa sistem konstan atau besarnya tetap, maka perubahan momentum lebih dipengaruhi perubahan kecepatan selama selang waktu tersebut. Gaya sebagai entitas energi yang terkandung pada suatu kejadian ditentukan dari percepatan, perubahan kecepatan selama waktu kejadian.
Lamanya kejadian berpengaruh terhadap besar gaya dan energi yang berlaku pada kejadian tersebut. Semakin cepat waktu kejadian semakin besar gaya dan energi yang terlibat dalam kejadian tersebut. Jika perubahan momentum terjadi dalam selang waktu yang lama, maka gaya dan energi yang terlibat menjadi kecil.
Teori ini dapat menjelaskan bahwa gerakan kejut ternyata menguras energi lebih besar dibandingkan gerakan mengayun. Ini salah satu alasan bahwa olahraga futsal, bola keranjang atau bulutangkis ternyata lebih menguras tenaga, membuat tubuh lebih cepat lelah, dan berpotensi rawan cedera.
Istilah impuls berhubungan dengan gerakan kejut, perubahan momentum yang mendadak, atau perubahan momentum dalam waktu yang singkat. Impuls diartikan sebagai gaya (Force) yang bekerja pada benda dalam waktu yang singkat. Berdasarkan konsep ini diketahui bahwa memperlama interval waktu suatu kejadian dapat memberikan keuntungan bagi tubuh kita.
Dalam upaya menangkap bola yang dilempar dengan kencang pada kita, menangkap sambil mengikuti arah aliran kecepatan bola akan memperkecil gaya tumbukan yang akan diterima oleh tangan. Memperlama waktu sentuhan dengan mengikuti sejenak arah energi bola akan mengurangi besarnya impuls, mengurangi kemungkinan cedera.
Sarung tinju yang dipergunakan oleh para petinju berfungsi sebagai sarana memperlama proses benturan, pukulan memiliki waktu kontak yang lebih lama. Dengan demikian impuls yang bekerja juga kecil, rasa sakit juga menjadi kecil, sehingga memperpanjang waktu tarung dan waktu hidup para petinju.
Matras yang sering digunakan pada latihan judo juga sarana untuk memperlama selang waktu benturan, sehingga tubuh tidak begitu sakit ketika dibanting. Jika tubuh yang terbanting langsung menerpa lantai keramik, sakit yang terasa akan sangat lumayan dan latihan olahraga boleh jadi dilanjutkan di rumah sakit. Prinsip yang sama juga berlaku dengan pelindung tubuh lainnya, misalnya helm, sarung tangan pemain baseball.